CABANG FILSAFAT
Epistemologi,
membicarakan tentang kebenaran.
Filsafat Biologi,
membicarakan tentang hidup.
Filsafat
Psikologi, membicarakan tentang jiwa.
Filsafat
Antropologi, membicarakan tentang manusia.
Filsafat
Sosiologi, membicarakan tentang masyarakat dan negara.
Etika,
membicarakan tentang baik dan buruk.
Estetika,
membicarakan tentang indah.
Filsafat Agama,
membicarakan tentang agama.
Harry
Hamersma di dalam bukunya Pintu Masuk Ke Dunia Filsafat (Kanisius, 1981),
membicarakan sepuluh cabang filsafat, yang masih dapat dikembalikan lagi kepada
empat bidang induk, sebagai berikut:
Filsafat tentang
pengetahuan:
Epistemologi
Logika
Kritik ilmu-ilmu
Filsafat tentang
keseluruhan kenyataan:
Metafisika umum
(atau, ontologi)
Metafisika khusus,
terdiri dari:
Teologi metafisik
(disebut juga "teodise" dan "filsafat ketuhanan")
Antropologi
Kosmologi (disebut
juga "filsafat alam")
Filsafat tentang
tindakan:
Etika (disebut
juga "filsafat moral")
Estetika (disebut
juga "filsafat seni", "filsafat keindahan")
Sejarah filsafat
Berikut ini
penjelasan masing-masing secara lebih dalamnya:
Epsitemologi,
merupakan "pengetahuan tentang pengetahuan". Suatu studi tentang asal
usul, hakikat, dan jangkauan pengetahuan. Beberapa pertanyaan yang mungkin diajukan
dalam espistemologi adalah: Apakah pengalaman merupakan satu-satunya sumber
pengetahuan? Apakah yang menyebabkan suatu keyakinan benar dan yang lain salah?
Adakah soal-soal penting yang tidak dapat dijawab oleh sains (ilmu spesial)?
Dapatkah kita mengetahui pikiran perasaan orang lain?
Logika,
menyelidiki aturan-aturan yang harus diperhatikan supaya cara berpikir kita
sehat. Suatu studi tentang prinsip-prinsip yang dipakai untuk membedakan antara
argumen yang masuk akal dan argumen yang tidak masuk akal, serta tentang
berbagai bentuk argumentasi. Contohnya: apa perbedaan antara pemikiran induktif
dan deduktif? Mengapa argumentasi "Semua anjing adalah kucing. Sokrates
adalah anjing. Maka, Sokrates adalah kucing" dianggap valid? Apa pebedaan
antara logika penjelasan ilmiah dan logika pertimbangan moral?
Kritik ilmu-ilmu,
menyelidiki titik pangkal, metode, objek dari ilmu-ilmu ("filsafat
ilmu"). Suatu studi tentang metode, asumsi, dan batas-batas ilmu
pengetahuan. Adakah satu metode yang khas dalam ilmu pengetahuan? Apakah
perbedaan antara sebuah teori dan sebuah hukum dalam ilmu pengetahuan? Apakah
hakikat penjelasan ilmiah? Apakah kebebasan manusia selaras dengan ilmu
pengetahuan?
SSOntologi, merupakan pengetahuan tentang "semua
pengada sejauh mereka ada". Suatu studi yang membahas apa yang ingin kita
ketahui, seberapa jauh kita ingin ketahui, atau, dengan perkataan lain, suatu
pengkajian mengenai teori tentang "ada".
Teologi metafisik,
membicarakan tentang pertanyaan apakah Tuhan ada dan tentang nama-nama ilahi.
Suatu studi tentang hakikat, ragam dan objek kepercayaan agama. Apa hubungan
antara akal dan iman? Apa sesungguhnya agama? Dapatkah Allah diketahui lewat
pengalaman langsung? Dapatkah eksistensi kejahatan didamaikan dengan iman akan
suatu Allah yang sempurna dan berpribadi? Apakah istilah-istilah religius
memiliki makna khusus?
Antropologi,
membicarakan tentang manusia ("filsafat manusia"). Suatu studi yang
membicarakan manusia seluruhnya, dengan segala sudutnya, namun dengan
mementingkan penggunaan metode filosofis dalam penyelidikannya.
Kosmologi,
membicarakan tentang alam, kosmos. Suatu studi yang hendak mengetahui
"rahasia alam". Dari mana datangnya alam ini, betapa terjadinya,
bagaimana kemajuannya dan ke mana sampainya?
Etika, membicarakan
tentang tindakan manusia. Suatu studi tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep
yang mendasari penilaian terhadap perilaku manusia. Contohnya: Dengan patokan
apa kita membedakan antara tindakan yang benar dan yang salah secara moral?
Apakah kesenangan merupakan satu-satunya ukuran untuk menentukan sesuatu
sebagai "baik"? Apakah keputusasaan moral bersifat sewenang-wenang
atau sekehendak hati?
Estetika, mencoba
menyelidiki mengapa sesuatu dialami sebagai indah. Suatu studi tentang
prinsip-prinsip yang mendasari penilaian kita atas berbagai bentuk seni. Apakah
tujuan seni? Apa peranan rasa dalam pertimbangan estetis? Apa yang ditangkap,
dialami, dirasakan dan dihayati sebagai indah?
Sejarah filsafat
dunia, mengajar apa jawaban pemikir-pemikir jaman atas pertanyaan-pertanyaan
manusia.
Tidak semua filsuf
setuju dengan pembagian seperti diuraikan di atas. Ada filsuf yang menyangkal
kemungkinan ontologi atau kemungkinan seluruh metafisika. Namun, pembagian
seperti di atas ini merupakan sekma yang paling klasik dan paling umum
diterima.
Tentang
keseluruhan cabang akan kita lihat satu persatu secara mendalam pada waktu
mendatang, dalam bagian Cabang ini juga. Demikian, materi halaman ini akan
secara rutin mengalami pembaruan ataupun penambahan.
No comments:
Post a Comment